3.1. Troubleshooting Lapisan Jaringan LAN





A. Memahami Troubleshooting Lapisan Fisik Jaringan LAN


Troubleshooting jaringan  adalah melakukan serangkaian langkah2 untuk mengeliminir potensi2 masalah satu per satu sebelum akhirnya kita menemukan sumber masalah tersebut. 

Lapisan fisik (Physical Layer) merupakan lapisan dasar dari semua jaringan dalam model referensi OSI dimana lapisan ini berfungsi untuk mentransmisikan sinyal data analog maupun digital. digunakan untuk menentukan karakteristik dari kabel untuk menghubungkan komputer dalam jaringan.

B.Troubleshooting Lapisan Fisik Jaringan LAN
1.  Model OSI (Open System Interconnection)

OSI adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for StandardizatioN (ISO) di Eropa pada tahun 1977.
OSI terdiri dari 7 layer yaitu :
1.    Physical layer : Lapisan ke-1 ini berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan.
2.    Data-link layer : Lapisan ke-2 ini berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame.
3.    Network layer : Lapisan ke-3 ini berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
4.    Transport layer : Lapisan ke-4 ini berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima.
5.    Session layer : Lapisan ke-5 ini berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan.
6.    Presentation Layer : Lapisan ke-6 ini berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.
7.    Aplication Layer : Lapisan ke-7 ini berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.

2.  Lapisan Fisik
Lapisan ini berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Lapisan ini memiliki tugas  untuk mengatur sinkronisasi pengiriman dan penerimaan data, spesifikasi mekanis dan elektris, menerapkan prosedur untuk membangun , mengirimkan data/informasi dalam bentuk digit biner, memelihara dan memutuskan hubungan komunikasi.
Perangkat keras yang digunakan di lapisan ini yaitu:
1.    Repeater (satelit) memiliki tugas sebagai penerima sinyal dan mengirimkannya kembali k receiver. 
2.    Multiplexer merupakan media untuk menjalankan multipleks yaitu menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirim secara bersamaan dalam suatu kanal tranmisi.
3.    Osiloskop adalah sebuah alat untuk menampilkan bentuk gelombang atau sinyal pada sebuah monitor.
4.    Hubs berfungsi untuk menggabungkan beberapa komputer menjadi satu buah kelompok jaringan.
5.    Amplifier adalah perangkat yang berfungsi sebagai penguat sinyal.

Daftar protokol pada layer ini adalah :
1.     Jaringan telepon modem – V.92
2.    IRDA Physical Layer
3.    USB Physical Layer
4.    EIA RS-232, EIA-242, EIA-422, RS-449, RS-485
5.    Ethernet Physical layer termasuk 10BASE-T, 10Base5, 100BASE-FX, 100BASE-T,
6.    1000BASE-T, 1000BASE-SX dan varietas lainnya
7.    Varietas 802.11 Wi-Fi physical layer
8.    DSL
9.    ISDN

3.  Pendokumentasian Jaringan
Cara pendokumentasian jaringan:
1.    Membuat network documentation policy.
2.    Membuat diagram topologi jaringan.
3.    Dokumentasi nama server, aturan dan alamat IP.
4.    Membuat change log untuk masing-masing server.
5.    Dokumentasi versi dari software dan juga bukti keaslian software
6.    Dokumentasi komponen hardware.
7.    Dokumentasi active directory.
8.    Dokumentasi backup procedure.
9.    Memberi label.
10. Evaluasi dokumentasi jaringan.

4.  Identifikasi Masalah dengan Lapisan Fisik
Masalah yang dihadapi:
1.    Kegagalan pembuatan kabel.
2.    Kerusakan kabel dan konektor.
3.    Perangkat jaringan rusak atau error.
4.    Masalah jaringan karena kegagalan system.
Pemecahan Masalah :
1.    Menentukan alat-alat sesuai spesifikasinya.
2.    Menspesifikasikan kebutuhan media.
3.    Menentukan karakteristik dari media.

5.  Standard Pengkabelan EIA (Electronic Industries Alliance) 568

PUTIH-ORANGE                                            PUTIH-ORANGE
ORANGE                                                         ORANGE
PUTIH-HIJAU                                                 PUTIH-HIJAU
BIRU                                                                BIRU
PUTIH-BIRU              DIHUBUNGKAN       PUTIH-BIRU
HIJAU                                                              HIJAU
PUTIH-COKLAT                                             PUTIH-COKLAT
COKLAT                                                          COKLAT
T-568B                                            T-568B

6.  Pengujian Kabel Pada Jaringan
Secara Hardware :
1.    Perhatikan lampu indikator NIC nya. kalau warna hijau maka jaringan sudah oke.
2.    Perhatikan lampu indikator di hub atau switch apabila menyala maka jaringan sudah jalan.
3.    Teslah kabel jaringan dengan tester, apabila warna-warnanya aktif dan berturut-turut maka kabel jaringan oke…
Secara software :
1.    Find computer pada neighbourhood indikasi bola telah terhubung adalah akan ditemukan komputer name yang sesuai dengan pencarian jika computare namenya benar.
2.    Double klik pada ikon neighbour akan muncul komputer name,selain computer name milik kita sendiri
3.    Windows explorer pada drive network neighbour hood akan muncul computer name selain milik kita sendiri.
4.    Ping IP addres komputer lain, maka akan mendapat balasan pengiriman data dari komputer yang kita hubungi sedang aktif dan dalam sistem jaringan yang sama dengan kita contoh. 





















  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "3.1. Troubleshooting Lapisan Jaringan LAN"

Posting Komentar